Senin, 13 November 2023

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2

Nilai dan Peran Guru PenggeraK
Oleh :
Achmad Falichul Hidayat, S.Kom
SMP Negeri 2 Lamongan
CGP Angkatan 9 Kab. Lamongan, Jawa Timur

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi pengalaman selama proses mempelajari Modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Tulisan/jurnal pengalaman ini merupakan refleksi diri setelah saya mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan. Dalam menulis jurnal refleksi ini, saya menggunakan model 1 yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) yang dapat diterjemahkan menjadi 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan). Berikut adalah jurnal refleksi dwimingguan Modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak.

1. Facts (Peristiwa)

Peristiwa: Ini adalah serangkaian kejadian/kegiatan yang terjadi selama dua minggu dalam mempelajari Modul 1.2. Pada tanggal 1 September 2023, saya mulai mempelajari modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Saya mengikuti alur M-E-R-D-E-K-A, yaitu:

  • Mulai dari Diri: Saya memulai mempelajari modul 1.2 dengan membuka tautan "Mulai dari Diri." Konsep ini bertujuan untuk memahami konsep diri sendiri. Dengan mengenal diri dan memahaminya, kita dapat merespons suatu hal dengan lebih baik, bukan sekadar terpengaruh oleh situasi atau emosi. Saya mendapat tugas untuk membuat trapesium usia dan menjelaskan isi dari trapesium usia tersebut. Selain itu, saya juga memaparkan peran saya sebagai guru penggerak. Dalam kegiatan ini, saya diberikan tugas untuk menggambarkan diri saya sebagai guru penggerak di masa depan. Tugas ini mencakup peran saya sebagai guru penggerak di sekolah.
  • Eksplorasi Konsep : Pada tanggal 4 September 2023, saya memulai pembelajaran pada bagian eksplorasi konsep, fokus pada topik utama yaitu Nilai Kemanusiaan: Kebajikan Universal. Materi ini terdiri dari tiga subtopik, yakni: 1) Bagaimana Manusia Tergerak, 2) Bagaimana Manusia Merdeka Bergerak, dan 3) Bagaimana Menggerakkan Manusia: Menuntun Kekuatan Kodrat Manusia. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan forum diskusi mengenai nilai dan penerapan peran Guru Penggerak di sekolah. Dalam forum diskusi, peserta diharapkan dapat memaparkan ide dan konsep pemahaman serta merespons ide peserta CGP lainnya.
  • Ruang Kolaborasi : Ruang kolaborasi dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah diskusi dengan anggota kelompok, dan sesi kedua adalah presentasi hasil diskusi kelompok. Ruang Kolaborasi dipandu dan difasilitasi oleh Ibu Ninik Widayanti, S.Pd., M.Pd selaku Fasilitator. Kegiatan ruang kolaborasi sesi pertama ini dilaksanakan secara daring melalui Gmeet pada Hari Rabu tanggal 6 September 2023 pukul 15.30 - 17.45 WIB. Sementara itu, presentasi hasil diskusi pada ruang kolaborasi dua dilaksanakan pada hari Kamis, 7 September 2023 pukul 18.00 - 20.15 WIB.
  • Demonstrasi Kontekstual : Pada kegiatan ini, saya mendapatkan tugas untuk menggambarkan diri saya sebagai guru penggerak di masa depan. Dalam tugas ini memaparkan peranan sebagai guru penggerak yang dilaksanakan disekolah. 
  • Elaborasi Pemahaman : Saya melakukan elaborasi pemahaman dengan instruktur melalui Gmeet pada hari Selasa, 12 September 2023, pukul 13.00 - 14.30 WIB. Instruktur yang memandu kegiatan elaborasi adalah Bapak Suhada (201512408628@guruku.id). Berikut kegiatan ruang elaborasi pemahaman. Terkait kegiatan ini, saya juga mendapatkan tugas untuk menggambarkan diri saya sebagai guru penggerak di masa depan, memaparkan peranan guru penggerak yang akan dilaksanakan di sekolah.
  • Koneksi Antar Materi : Dalam kegiatan ini, saya mengaitkan antarmateri dari modul 1.1 dan modul 1.2. Tugas dalam bagian ini adalah membuat refleksi dengan model 4P. 
  • Pendampingan Individu 1 : Selain mengikuti alur M-E-R-D-E-K-A, pada hari Kamis, 14 September 2023, saya juga mengikuti Pendampingan Individu (PI) bersama pengajar praktik kelompok saya, yaitu Ibu Tri Hendra Puji Astutik. Dalam PI, Ibu Tri menggali pemahaman saya tentang materi di LMS, harapan/kekhawatiran menjadi guru penggerak, aksi nyata, dan portofolio digital. Ibu Tri juga memberikan motivasi untuk tetap sukses dalam kegiatan Pendidikan Guru Penggerak ini.

2. Perasaan (Feelings)

Setelah mempelajari modul 1.2 dan mengikuti serangkaian kegiatan, baik secara mandiri maupun virtual, saya merasa bersemangat dan termotivasi untuk melanjutkan kegiatan ini. Pemahaman saya tentang nilai dan peran guru penggerak membuat saya menyadari pentingnya peran ini dalam mewujudkan perubahan pendidikan di Indonesia. Saya merasa tertantang untuk mengerjakan tugas-tugas ini di sela-sela waktu pekerjaan saya sebagai guru.

Kegiatan kolaborasi, elaborasi, pendampingan, dan lokakarya memberikan pengalaman yang menyenangkan, memungkinkan saya berkomunikasi dan berdiskusi dengan calon guru penggerak lainnya. Berkolaborasi dengan CGP lain memberikan pencerahan dalam berbagi pengalaman dan praktik di sekolah masing-masing. Harapan saya adalah dapat mengimplementasikan konsep-konsep dalam Pendidikan Guru Penggerak ini.

3. Pembelajaran (Findings)

Materi pada Modul 1.2 menarik, membahas perilaku individu yang dipengaruhi oleh pola pikir dan motivasi. Materi tentang cara kerja otak manusia memberikan pencerahan tentang komunikasi yang sesuai dengan karakter individu. Saya belajar tentang 5 kebutuhan dasar manusia, nilai dan peran guru penggerak. Modul ini memberikan motivasi dan pencerahan untuk pengembangan diri sebagai guru penggerak di masa depan.

4. Penerapan (Future)

Setelah memahami nilai dan peran guru penggerak di Modul 1.2, saya termotivasi untuk menerapkannya. Rencana penerapan ini melibatkan merancang pembelajaran berpihak pada murid, mengikuti seminar untuk pengembangan diri, refleksi diri, kolaborasi dengan rekan dan pemangku kebijakan, serta inovasi dalam pembelajaran. Saya berharap dapat mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak ini untuk mendukung perubahan positif dalam pendidikan.

Demikian refleksi dwi mingguan saya tentang Modul 1.2 mengenai Nilai dan Peran Guru Penggerak. Terima kasih dan semoga bermanfaat.


Salam Guru Penggerak!
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan


Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1

Pemikiran Filosofis Ki Hadjar Dewantara
Oleh :
Achmad Falichul Hidayat, S.Kom
SMP Negeri 2 Lamongan
CGP Angkatan 9 Kab. Lamongan, Jawa Timur

Jurnal Refleksi Dwi mingguan menjadi salah satu tugas rutin Pendidikan Calon Guru Penggerak yang harus ditulis setiap dua minggu sekali. Jurnal ini mencerminkan hasil dari proses belajar yang saya alami, temukan, dan terapkan untuk mendukung peran saya sebagai seorang pendidik. Jurnal refleksi ini dianggap sebagai elemen kunci dalam pengembangan profesionalisme, karena dapat mendorong guru untuk menghubungkan teori dengan praktik, serta mengembangkan keterampilan dalam mengevaluasi suatu topik secara kritis.

Jurnal ini dibuat untuk melengkapi salah satu tugas Calon Guru Penggerak. Sebagai Calon Guru Penggerak, kami akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan selama mempelajari modul 1.1, yaitu tentang Filosofis Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan.

Penulisan jurnal ini menggunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yang mencakup: 1). Fact, 2). Feeling, 3). Findings, dan 4). Future (4F). Yang diterjemahkan menjadi 4P (1. Peristiwa, 2. Perasaan, 3. Pembelajaran, dan 4. Penerapan). Berikut ini hasil refleksi saya selama mengikuti Pendidikan guru penggerak Angkatan 9 selama dua minggu ini:

Fact (Peristiwa)

Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 resmi dimulai pada hari Rabu, tanggal 16 Agustus 2023, pukul 11.00 s.d 12.00 WIB melalui empat moda yaitu PGP Reguler, PGP Rekognisi, PGP Dasus, dan PGP Intensif. Acara dibuka oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, B.A., M.B.A, serta Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Zoom, dihadiri oleh seluruh peserta CGP Angkatan 9 se-Indonesia yang berjumlah 32.203 peserta. Sesi kedua kegiatan dilanjutkan oleh Badan Guru Pembina Provinsi Jawa Timur (BGP Provinsi Jawa Timur) melalui Zoom dan Live Streaming BBGP Jatim mulai pukul 12.00 s.d 16.30 WIB dengan agenda Orientasi Pelaksanaan PGP Angkatan 9. Dalam kegiatan ini, para peserta CGP diberi arahan mengenai rangkaian pelaksanaan kegiatan, termasuk jadwal teknis dan strategi persiapan serta pelaksanaan tugas selama program CGP. Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 9 direncanakan berlangsung selama enam bulan, mulai dari tanggal 16 Agustus 2023, hingga 28 April 2023. Proses pembelajaran dimulai pada tanggal 21 Agustus 2023, dengan agenda pengenalan Learning Management System (LMS). Peserta CGP Angkatan 9 diajak untuk mempelajari konten Modul 1.1, yang nantinya akan diikuti oleh forum diskusi bersama fasilitator dalam Ruang Kolaborasi, bersama teman-teman CGP yang tergabung dalam beberapa kelompok.

Pada tanggal 16-18 Agustus 2023, peserta CGP Angkatan 9 melaksanakan pretes Modul 1. Mempelajari Modul 1.1 tentang "Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep" dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2023. Konsep Forum Diskusi dipimpin dan dipandu oleh Fasilitator, Ibu Ninik Widayanti dari Lumajang yang merupakan fasilitator angkatan XV. Dari kegiatan "Mulai dari Diri dan Eksplorasi Konsep," kami memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran. Selama diskusi virtual, kami juga berpartisipasi dalam forum diskusi dengan fasilitator pada Modul 1.1a.4.1, eksplorasi konsep yang dilaksanakan melalui Google Meet pada tanggal 22 Agustus 2023.

Kami juga mengikuti ruang kolaborasi dengan fasilitator, Ibu Ninik Widayanti. Saat mengikuti kegiatan ruang kolaborasi kelompok, CGP berdiskusi secara virtual tentang budaya daerah yang mencakup konsep-konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara. Fasilitator membuka Forum Diskusi dengan menegaskan tujuan pembelajaran, yaitu agar CGP mampu memberikan refleksi kritis tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam forum diskusi. Di sana, kami berbagi pengalaman dan berdiskusi dengan teman-teman mengenai filosofi Ki Hajar Dewantara dan penerapannya di sekolah.

Selanjutnya, kami diminta untuk membuat karya berupa Demonstrasi Kontekstual pada tanggal 28 Agustus 2023. Materi Elaborasi Pemahaman dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2023 pukul 15.30 s.d 17.00 WIB dengan dipandu instruktur Ibu Amelia Safitri (amelia.safitri@cikal.co.id). Dalam kegiatan elaborasi konsep, CGP mendapatkan pemahaman mendalam tentang Konsep Dasar Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan Abad 21. Selain itu, CGP diminta untuk membuat pertanyaan di LMS, yang akan dibaca oleh instruktur dan dibahas dalam Google Meet. Dalam kegiatan tersebut, para CGP juga diminta untuk menilai kinerja instruktur.

Feeling (Perasaan)

Selama dua minggu awal sebagai peserta Calon Guru Penggerak (CGP), perasaan yang saya alami sangat khas. Awalnya, ada perasaan khawatir dan cemas yang muncul, terutama terkait dengan ketidakpastian apakah kami akan mampu mengikuti program ini dengan baik dan menyelesaikannya, mengingat Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) ini memerlukan komitmen waktu yang sangat lama. Sebagai seorang pendidik, kekhawatiran dan kecemasan kami lebih dipicu oleh pertanyaan apakah kami bisa efektif membagi waktu antara PGP dengan tugas mengajar di kelas. Namun, seiring berjalannya waktu dan melalui dukungan dari teman-teman CGP Angkatan 9 serta setiap pertemuan yang kami ikuti, perasaan ini mulai teratasi. Akhirnya, muncul tekad kuat dari kami untuk mengikuti dan menyelesaikan Program CGP ini dengan baik.

Kekhawatiran awal menjadi tantangan yang kami terima untuk diatasi, dan kami mulai mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut. Dari pengalaman ini, kami belajar untuk meningkatkan kemampuan manajemen waktu dan fokus pada program yang kami jalani. Setelah mengikuti berbagai materi, kami merasa senang karena pemahaman kami tentang pendidikan semakin berkembang, terutama melalui penerapan Filosofi dan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam konteks pembelajaran.

Selain itu, kami mulai mengubah gaya belajar kami. Awalnya, pendekatan kami lebih bersifat konvensional dengan pembelajaran yang berpusat pada guru. Namun, seiring dengan pemahaman yang mendalam tentang filosofi Ki Hajar Dewantara, pendekatan kami beralih menjadi pembelajaran berpusat pada siswa. Kami mulai lebih berorientasi pada anak-anak dengan memberikan lebih banyak perhatian dan kasih sayang terhadap murid. Kami tidak lagi melihat murid sebagai anak nakal, anak ramai, atau anak yang sulit diatur, melainkan sebagai individu yang memerlukan pendekatan yang berbeda. Melalui serangkaian kegiatan dalam Learning Management System (LMS), kami menyadari bahwa konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara memiliki perbedaan signifikan dengan pemahaman kami sebelumnya tentang pendidikan dan pengajaran.

Semua ini membuka mata kami, dan kami merasa bangga karena mendapatkan pengetahuan baru dan mampu mengaplikasikannya dalam praktik pembelajaran di kelas. Dengan adanya perubahan sikap dan pendekatan, kami yakin bahwa kami dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam dunia pendidikan.

Finding (Pembelajaran)

Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara, kami berusaha memahami dan mengimplementasikan secara maksimal pemikiran KHD. Pemahaman ini dianggap penting untuk kami sebagai pendidik, dengan tujuan meningkatkan kemampuan pribadi kami. Dengan memahami dasar-dasar pemikiran KHD, kami merasa memiliki persiapan baru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan pendidikan.

Sebelum mempelajari pemikiran KHD, kami memiliki anggapan bahwa memberikan tindakan tegas kepada peserta didik dapat mengubah perilaku mereka menjadi lebih disiplin dan fokus selama kegiatan belajar. Namun, setelah mempelajari filosofi Pendidikan menurut KHD, kami menyadari bahwa peran kami sebagai pendidik seharusnya lebih seperti pemimpin pembelajaran, minimal untuk teman sejawat atau sekolah. Tujuan utamanya adalah memerdekakan anak-anak dalam mengembangkan kompetensi sesuai bakat dan minat yang dimiliki.

Kami menyadari bahwa pendidikan dan pembelajaran harus selaras dengan kehidupan masyarakat dan kehidupan bangsa agar semangat cinta tanah air senantiasa terpelihara. Pemikiran KHD tentang pendidikan dan pengajaran menekankan bahwa pendidikan adalah usaha persiapan dan persediaan segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya. Artinya, pendidikan merupakan suatu usaha yang fokus pada proses pembentukan mental dan karakter suatu bangsa sesuai dengan lingkungannya.

Setelah mendalami pemikiran KHD dalam pendidikan, kami menyadari bahwa pembelajaran akan menjadi efektif ketika kami mampu memberikan bimbingan kepada peserta didik dengan kesabaran, ketulusan, dan mengutamakan kepentingan peserta didik. Pemahaman ini semakin terdalam setelah melalui diskusi dengan teman-teman CGP, fasilitator, dan instruktur dalam berbagai ruang kolaborasi. Hal ini membantu kami memahami peran kami sebagai pendidik, yaitu sebagai penuntun yang sesuai dengan kodrat alam anak-anak. Dalam pemikiran KHD, peserta didik diharapkan dapat hidup bahagia dan mandiri di masyarakat.

Future (Penerapan)

Setelah mempelajari Modul 1.1, kami berkomitmen untuk menerapkan konsep-konsep yang diperoleh dalam proses pembelajaran di kelas, dengan tujuan agar tujuan pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan lingkungannya. Kami akan mengganti pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru dengan yang berpusat pada murid, dengan harapan menciptakan kelas yang lebih interaktif dan menyenangkan. Anak-anak akan diberi kebebasan dan kesempatan untuk menggali potensi yang dimiliki mereka, sehingga dapat tumbuh menjadi manusia yang seutuhnya.

Kami menyadari bahwa saatnya mengubah paradigma dari memberikan terlalu banyak arahan kepada peserta didik menjadi menuntun peserta didik agar kodrat alam yang mereka miliki sejak lahir dapat berkembang ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan perkembangan zamannya. Kami akan secara perlahan mengubah pandangan bahwa anak bukanlah seperti kertas putih yang kosong, melainkan tabula rasa yang sudah memiliki goresan awal, dan tugas pendidik adalah untuk memperkaya dan menebalkan goresan tersebut. Kami juga akan mengubah cara pandang terhadap penilaian, beralih dari orientasi pada nilai/grade menjadi orientasi pada nilai/value dan proses pembelajaran.

Sebagai langkah nyata, kami berencana untuk membuat kesepakatan kelas di awal pembelajaran dan melakukan kolaborasi yang intensif, sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang mandiri dan menyenangkan bagi peserta didik. Kami akan memperhatikan gaya belajar peserta didik untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, menggunakan berbagai macam media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung perkembangan optimal setiap peserta didik. Dengan langkah-langkah ini, kami berharap dapat mewujudkan pendekatan pendidikan yang lebih sesuai dengan filosofi dan pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Demikian refleksi dwi mingguan saya tentang Modul 1.1 mengenai Pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara. Terima kasih dan semoga bermanfaat.


Salam Guru Penggerak!
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan


Sabtu, 30 September 2023

Praktik #2 : Membuat Rangkaian Lampu Lalu Lintas (Traffic Light) Menggunakan Tinkercad Circuit

Praktik #2 : Membuat Rangkaian Lampu Lalu Lintas (Traffic Light) Menggunakan Tinkercad Circuit

Lampu lalu lintas (Traffic light) adalah salah satu komponen penting dalam mengatur lalu lintas di jalan raya. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan langkah-langkah untuk membuat rangkaian lampu lalu lintas sederhana menggunakan Tinkercad Circuit. Ini akan membantu Anda memahami dasar-dasar elektronika dan pemrograman mikrokontroler. Mari kita mulai!

Materi yang Diperlukan
Sebelum memulai, pastikan Anda memiliki peralatan berikut:

  1. Komputer: Anda akan memerlukan komputer atau laptop dengan koneksi internet untuk mengakses Tinkercad Circuit.
  2. Akun Tinkercad: Pastikan Anda memiliki akun Tinkercad atau buat satu jika belum.
  3. Papan Arduino: Anda dapat menggunakan papan Arduino dalam simulasi Tinkercad.
  4. LED: Anda memerlukan 3 LED berbeda warna (biasanya merah, kuning, dan hijau).
  5. Resistor: Anda memerlukan resistor 220 ohm untuk masing-masing LED.
  6. Kabel Jumper: Kabel jumper digunakan untuk menghubungkan komponen dalam rangkaian.
  7. Breadboard : Anda dapat menggunakan breadboard / project board Tinkercad untuk merancang rangkaian Anda.

Langkah 1: Membuka Tinkercad Circuit

  1. Buka Tinkercad Circuit di browser Anda.
  2. Login atau buat akun jika Anda belum memilikinya.
  3. Klik "Circuits" untuk memulai pembuatan rangkaian baru.

Langkah 2: Menambahkan Komponen

  1. Pilih "Components" dari panel kiri.
  2. Cari dan seret komponen-komponen berikut ke papan kerja:
  • 1 Arduino Uno (atau papan mikrokontroler lainnya)
  • 3 LED (Merah, Kuning, Hijau)
  • 3 resistor 220 ohm
  • Kabel jumper (sejumlah yang diperlukan)

Langkah 3: Merangkai Rangkaian

  1. Hubungkan kaki positif (anoda) masing-masing LED ke ujung resistor 220 ohm.
  2. Sambungkan ujung lain dari resistor ke pin Arduino yang sesuai:
    - LED Merah ke pin 9
    - LED Kuning ke pin 10
    - LED Hijau ke pin 11
  3. Sambungkan kaki negatif (katoda) dari semua LED langsung ke tanah (GND) pada papan Arduino.


Langkah 4: Memrogram Mikrokontroler

  1. Klik pada papan Arduino.
  2. Pilih "Code" dari menu atas.
  3. Gunakan bahasa pemrograman Arduino untuk menulis kode yang akan mengatur lampu lalu lintas.
  4. Berikut adalah contoh kode yang dapat Anda gunakan:
    Kode program :

    int redPin = 9;
    int yellowPin = 10;
    int greenPin = 11;

    void setup() {
        pinMode(redPin, OUTPUT);
        pinMode(yellowPin, OUTPUT);
        pinMode(greenPin, OUTPUT);
    }

    void loop() {
         // Merah menyala, hijau mati
        digitalWrite(redPin, HIGH);
        digitalWrite(yellowPin, LOW);
        digitalWrite(greenPin, LOW);
        delay(5000);  // Tahan selama 5 detik

        // Kuning menyala, merah mati
        digitalWrite(redPin, LOW);
        digitalWrite(yellowPin, HIGH);
        digitalWrite(greenPin, LOW);
        delay(2000);  // Tahan selama 2 detik

        // Hijau menyala, kuning mati
        digitalWrite(redPin, LOW);
        digitalWrite(yellowPin, LOW);
        digitalWrite(greenPin, HIGH);
        delay(5000);  // Tahan selama 5 detik
    }

  5. Tekan tombol "Start Simulation" untuk melihat rangkaian lampu lalu lintas dalam tindakan.

Langkah 5: Menjalankan Simulasi

  1. Setelah Anda memprogram mikrokontroler, tekan tombol "Start Simulation" untuk memulai simulasi.
  2. Anda akan melihat lampu lalu lintas berubah seperti yang telah Anda programkan.

Selamat! Anda telah berhasil membuat rangkaian lampu lalu lintas sederhana menggunakan Tinkercad Circuit. Anda dapat mengembangkan proyek ini dengan menambahkan fitur-fitur tambahan atau eksperimen dengan kode untuk mengatur lampu lalu lintas sesuai dengan preferensi Anda. Semoga artikel ini membantu Anda memahami dasar-dasar elektronika dan pemrograman mikrokontroler.

Praktik #1 - Membuat Rangkaian LED Sederhana dengan Tinkercad Circuit

Praktik #1 - Membuat Rangkaian LED Sederhana dengan Tinkercad Circuit
Apakah Anda tertarik untuk mempelajari cara membuat rangkaian LED sederhana? Jika ya, Anda berada di tempat yang tepat! Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah untuk membuat rangkaian LED sederhana menggunakan platform simulasi Tinkercad Circuit. Ini adalah cara yang bagus untuk memahami dasar-dasar elektronika dan mengembangkan keterampilan pemrograman mikrokontroler. Mari kita mulai!

Materi yang Diperlukan
Sebelum kita mulai, beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
  1. Komputer: Anda akan memerlukan komputer atau laptop dengan koneksi internet untuk mengakses Tinkercad Circuit.
  2. Akun Tinkercad: Buat akun atau masuk ke Tinkercad jika Anda belum memilikinya.
  3. LED: Pilih LED dengan warna yang Anda suka. LED biasanya memiliki dua kaki, dengan kaki yang lebih panjang adalah kaki positif (anoda).
  4. Resistor: Anda memerlukan resistor (biasanya 220 ohm) untuk membatasi arus yang mengalir ke LED.
  5. Kabel Jumper: Gunakan kabel jumper untuk menghubungkan komponen-komponen dalam rangkaian.
  6. Breadboard : Anda dapat menggunakan bread board / project board Tinkercad untuk merancang rangkaian Anda.
Langkah 1: Membuka Tinkercad Circuit
  1. Buka Tinkercad Circuit di browser Anda atau klik tautan https://www.tinkercad.com/circuits


  2. Login atau buat akun jika Anda belum memiliki satu.


  3. Klik "Circuits" untuk memulai pembuatan rangkaian baru.




Langkah 2: Menambahkan Komponen
Pilih "Components" dari panel kiri. Cari dan seret komponen-komponen berikut ke papan kerja:
  1. 1 LED
  2. 1 resistor (220 ohm)
  3. 2 kabel jumper (1 merah dan 1 hitam)
Langkah 3: Merangkai Rangkaian
  1. Sambungkan kaki positif (anoda) LED ke salah satu ujung resistor.
  2. Sambungkan ujung lain dari resistor ke pin 13 pada papan Arduino.
  3. Sambungkan kaki negatif (katoda) LED langsung ke tanah (GND) pada papan Arduino.
  4. Pastikan semua koneksi sudah benar dan tidak ada kabel yang terputus.

Langkah 4: Memrogram Mikrokontroler
  1. Klik pada papan Arduino.
  2. Pilih "Code" dari menu atas.
  3. Gunakan bahasa pemrograman Arduino untuk menulis kode yang akan menghidupkan dan mematikan LED secara berulang.


    Kode program :
    void setup()
    {
      pinMode(13, OUTPUT);
    }

    void loop()
    {
      digitalWrite(13, HIGH);
      delay(1000); // Wait for 1000 millisecond(s)
      digitalWrite(13, LOW);
      delay(1000); // Wait for 1000 millisecond(s)
    }

  4. Tekan tombol "Start Simulation" untuk melihat rangkaian Anda dalam tindakan.
Langkah 5: Menjalankan Simulasi
Setelah Anda memprogram mikrokontroler, tekan tombol "Start Simulation" untuk memulai simulasi.
Anda akan melihat LED berkedip sesuai dengan program yang telah Anda tulis.


Tantangan :
  1. Modifikasilah rangkaian diatas sehingga LED bisa berkedip dengan cepat (atur delay).
  2. Tambahkan 2 sampai 3 LED (merah, kuning, hijau) dengan menyala secara bersamaan atau menyala bergantian.
Selamat! Anda baru saja membuat rangkaian LED sederhana menggunakan Tinkercad Circuit. Anda dapat menggali lebih dalam dengan menambahkan lebih banyak komponen atau mencoba variasi kode untuk mengembangkan keterampilan Anda dalam dunia elektronika. Semoga artikel ini bermanfaat dalam perjalanan Anda untuk menjadi seorang ahli dalam bidang ini.

Sabtu, 10 Maret 2018

Pengertian, Penerapan, Manfaat Green Computing

Pengertian, Penerapan, Manfaat Green Computing
Green Computing
Green Computing adalah suatu cara atau metode dalam ruang lingkup penggunaan komputer dan perangkat IT untuk menghemat energi, mengurangi pemanasan global maupun pencemaran lingkungan. Dalam green computing lebih mengacu pada komputasi yang ramah lingkungan.

Tujuan dari green computing sama dengan gerakan go green yaitu mengurangi penggunaan bahan berbahaya. Dari sisi perangkat keras, perangkat komputer yang sudah memiliki sertifikasi energy star merupakan standar internasional untuk sebuah produk energi yang efisien. Dari sisi perangkat lunak yang menerapkan fungsi untuk mengendalikan penghematan sumber daya perangkat listrik. Dalam green computing cenderung lebih dilihat dari penggunanya. Dengan keahlian dan pemikiran pengguna yang bisa membuat suatu barang elektronik yang sudah tidak terpakai (bekas) dapat digunakan kembali sehingga tidak perlu membuangnya menjadi sampah.
Contoh pengaplikasian darigreen computing antara lain adalah pemilihan central processing unit (CPU) dan komputer server yang hemat energi. Secara lebih luas, green computing juga mencakup teknik produksi perangkat komputer yang efisien, hingga teknik pengelolaan limbah elektronik (e-waste) yang ideal.
Pada saat kampanye eco-friendly green computing mulai digalakkan, industri teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology, ICT) tercatat memiliki andil sebanyak 3% dari total konsumsi energi dunia. Laju peningkatan konsumsi energi oleh industri ICT yang mencapai 20% per tahun diprediksi akan menggandakan tingkat konsumsi energi total dunia pada tahun 2030 nanti.
Hal inilah yang mendorong ditanamkannya aspek-aspek green computing mulai dari tahap desain, pengembangan, implementasi, utilisasi, hingga pembuangan elemen-elemen infrastruktur teknologi informasi secara efektif dan efisien, serta tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan.
Lima kata kunci yang muncul dari beberapa definisi diatas adalah, sustainability, environmental friendly, energi efficient, resource efficient dan reduce useless work. Ternyata Green Computing tidak hanya membahas tentang energy consumption, tapi juga bagaimana kita bisa menggunakan komputer beserta berbagai tool dan kontennya dengan lebih efisien dan jelas manfaatnya.
SARAN GREEN COMPUTING
Agar dapat mengurangi dampak komputer pada lingkungan, para pengguna dapat mengubah kebiasaanya. Inilah beberapa saran Green Computing dari segi aspek technical sampai strategis, yang dapat Anda lakukan untuk membuat komputer Anda ramah lingkungan.

1.    Green Computing on Nature
§  Gunakan komputer yang memenuhi persyaratan ENERGY STAR
§  Jangan meninggalkan komputer dalam keadaan menyala sepanjang malam
§  Matikan monitor, printer, dan perangkat lainnya ketika tidak digunakan
§  Daur ulang kertas
§  Daur ulang cartridge tinta
§  Daur ulang komputer dan printer yang sudah tua
§  Lakukan telecommuting (jangan buang-buang bahar bakar)
2.    Green Computing on PC
§  Laptop hanya memerlukan 10% energi yang digunakan Desktop. Flat screen hanya menggunakan 30% energi yang digunakan oleh Monitor CRT.
§  Coba upgrade RAM, sebelum memutuskan ganti komputer. Komputer lambat bisa karena kotornya registry atau ada background services yang berjalan padahal sebenarnya tidak kita perlukan. Cek dan matikan services yang sedang berjalan padahal tidak perlu itu. Misalnya untuk Windows jalankan Start > Run > type “msconfig”.
§  Menggunakan PC dan printer dengan merk dan jenis sama memudahkan kanibalisme dan proses recycle.
§  Matikan komputer ketika tidak digunakan (malam hari). Mematikan komputer akan mengurangi umur komputer adalah mitos yang salah.
§  Screen saver is not energy saver. Pilih matikan monitor daripada menggunakan screen saver.
§  Pilih virtualisasi daripada pembelian hardware baru (hemat 70% energi).
§  Pilih peripheral berlogo energy star.
§  Catat bahwa mode power menentukan prosentase hemat energi (Sleep mode – hemat 70% energi, Standby mode – hemat 90% energi, Hibernate mode – hemat 98% energi).
§  Jangan cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan.
3.    Green Computing on Laptop
§  Gunakan power saving setting
§  Kurangi penggunaan backlight
§  Atur layar dan harddisk sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan
§  Matikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan
§  Lepas kartu MMC, SD, USB Flash apabila tidak digunakan
§  Kecilkan volume suara dan kontras layar
§  Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena boros energi
§  Upgrade RAM sebelum ganti laptop
§  Jangan cepat membuang Laptop, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan
4.    Manfaat Green Computing
§  Menghemat daya dan Hemat listrik
§  Terhindar dari Krisis listrik berlanjut
§  Memperpanjang usia perangkat computer
§  Membutuhkan sedikit hardware
§  Mengurangi emisi karbondioksida
§  Penghematan kertas
§  Memelihara Lingkungan agar menjadi lebih baik
§  Ramah lingkungan

Sumber : http://adywyn.blogspot.co.id/2016/09/green-computing-green-computing-adalah.html