Senin, 13 November 2023

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3

Visi Guru PenggeraK

Oleh :
Achmad Falichul Hidayat, S.Kom
SMP Negeri 2 Lamongan
CGP Angkatan 9 Kab. Lamongan, Jawa Timur

Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan refleksi dwi mingguan terkait Modul 1.3 tentang visi guru penggerak. Jurnal ini menjadi sarana bagi saya untuk merenung setelah mengikuti kegiatan pendidikan, dan saya berkomitmen untuk secara rutin menulisnya setiap dua minggu.

Pertama-tama, saya ingin berbicara tentang peristiwa-peristiwa yang saya alami selama kegiatan pembelajaran pada Modul 1.3. Saya berhasil menyelesaikan semua materi yang disajikan dan merasa telah memperoleh banyak pengetahuan baru. Peristiwa tersebut menjadi landasan utama dalam tulisan refleksi ini.

Selanjutnya, mari kita bahas perasaan saya selama kegiatan tersebut. Saya merasa antusias dan termotivasi untuk terus belajar. Pemahaman tentang visi guru penggerak membawa dampak positif pada semangat dan dedikasi saya sebagai calon guru penggerak.

Berbicara tentang pembelajaran, saya menggunakan pendekatan model 4F, yaitu Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), dan Future (penerapan). Sebagai fakta, saya mengenali bahwa visi guru penggerak bukan hanya sebatas konsep, tetapi juga menjadi landasan bagi transformasi pendidikan. Perasaan antusias tersebut juga tercermin dalam pembelajaran saya, di mana saya merasa semakin siap untuk menjadi agen perubahan di dunia pendidikan.

Dari segi pembelajaran, saya menemukan bahwa visi guru penggerak membuka ruang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Saya memahami pentingnya memiliki visi yang jelas dan kemampuan untuk menginspirasi orang lain. Ini menjadi temuan berharga yang akan saya terapkan dalam perjalanan karier pendidikan saya.

Ketika berpikir ke depan, saya merencanakan untuk menerapkan visi guru penggerak ini dalam tindakan sehari-hari saya sebagai calon guru. Saya ingin menjadi pemimpin yang dapat memotivasi dan membimbing siswa serta rekan kerja menuju perubahan positif dalam dunia pendidikan.

Berikut ini hasil refleksi saya selama mengikuti Pendidikan guru penggerak Angkatan 9 selama dua minggu ini:

Fact (Peristiwa)

Pada minggu ketiga bulan september 2023, tepatnya pada hari senin, 18 september 2023, saya memulai proses pembelajaran materi "Mulai dari Diri" dan "Eksplorasi Konsep" secara mandiri, sesuai dengan arahan dari Ibu Ninik Widayanti sebagai fasilitator. Modul 1.3 memiliki serangkaian tahapan kegiatan yang telah saya lalui, yakni Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata.

Pada tahap Mulai dari Diri, saya merumuskan visi sebagai seorang guru penggerak yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Saya menyadari pentingnya memiliki visi yang berpihak pada murid sebagai dasar segala inisiatif perubahan dalam pendidikan. Visi dianggap sebagai harapan besar yang diinginkan di masa depan, dan sebagai guru, saya harus mampu menyusun visi yang melampaui zamannya.

Dalam tahap Eksplorasi Konsep, saya memahami betapa krusialnya visi yang mendukung murid sebagai landasan bagi inisiatif perubahan dalam dunia pendidikan. Saya menyadari bahwa guru bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga bertanggung jawab atas kesuksesan murid dalam melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Untuk mewujudkan visi tersebut dan menjalankan proses perubahan, saya diperkenalkan pada pendekatan atau paradigma yang disebut Inkuiri Apresiatif (IA). IA merupakan pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan, menggunakan prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. Pendekatan IA diterapkan melalui tahapan BAGJA: Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi.

Pada hari rabu tanggal 20 September 2023, diadakan forum diskusi melalui Ruang Kolaborasi LMS pada pukul 15.00 s.d 18.00. Dalam forum ini, kami saling berdiskusi, menyampaikan pendapat, dan memberikan komentar terhadap pendapat teman-teman lain. Kami diminta untuk membuat prakarsa perubahan dan merumuskan tahapan BAGJA sesuai dengan prakarsa perubahan kelompok.

Hasil diskusi kelompok dipresentasikan secara bergantian pada hari kamis tanggal 21 september 2023 pukul 15.00 s.d 18.00 WIB sesuai dengan tugas masing-masing dan didampingi oleh Fasilitator Ibu Ninik Widayanti. Diskusi berjalan dengan sangat antusias dan produktif, dengan adanya pertukaran pendapat yang memperkaya pemahaman kami tentang alur BAGJA. Masukan dari kelompok lain membuat ide sederhana kami menjadi kuat dan inspiratif sebagai inovasi prakarsa perubahan BAGJA.

Pada tanggal 22 September 2023, kami mempelajari materi Demonstrasi Kontekstual dan ditugaskan untuk membuat tugas yang harus diunggah ke dalam LMS untuk meningkatkan pemahaman tentang materi yang telah dipelajari. Saya memilih menggunakan format PDF untuk tugas demonstrasi kontekstual ini.

Pada tanggal 26 September 2023, kami mengikuti sesi virtual dengan Instruktur Bapak Munajat (201511579412@guruku.id), dalam tahap Elaborasi Pemahaman sebagai penguatan untuk Modul 1.3. Dalam sesi ini, kami belajar menentukan kalimat visi yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila, menentukan prakarsa perubahan yang menantang, bermakna kontekstual, dan relevan. Kami memahami bahwa prakarsa perubahan merupakan bagian integral dari visi yang ingin dicapai. Kami juga membuat tahapan BAGJA untuk rencana perubahan di tempat kerja, dengan menggunakan paradigma dan pendekatan Inkuiri Apresiatif, serta berkomitmen menjalankan semua rencana perubahan tersebut di sekolah.

Feeling (Perasaan)

Selama mempelajari Modul 1.3 tentang visi Guru Penggerak, perasaan saya terutama mencakup rasa senang dan semakin termotivasi untuk mendalami peran pendidikan guru penggerak. Kesemangan ini melahirkan kebersemangan dan keyakinan dalam menerapkan visi yang telah saya susun. Saya merasa bersemangat untuk mengimplementasikan rencana perubahan yang telah dirancang dengan teliti. Rasa semangat dan motivasi ini menjadi pendorong untuk menciptakan budaya positif dalam menjalankan prakarsa perubahan, sehingga visi yang saya miliki dapat terwujud.

Saya aktif mengelola waktu dengan sebaik-baiknya tanpa mengabaikan kegiatan lain, baik di lingkungan sekolah, di rumah, maupun dalam masyarakat. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab saya dalam menerapkan konsep yang saya pelajari dari Modul 1.3. Aksi nyata mulai saya lakukan dalam konteks kelas dan lingkungan sekolah sebagai langkah konkret untuk mewujudkan visi guru penggerak yang saya miliki.

Finding (Pembelajaran)

Setelah menjalani pembelajaran Modul 1.3, saya berhasil menarik beberapa temuan berharga terkait kepemimpinan perubahan positif. Saya menyadari bahwa dalam memimpin perubahan, strategi yang terencana dan pemahaman terhadap inkuiri apresiatif sebagai paradigma sangatlah penting. Tahapan BAGJA, yang merupakan singkatan dari Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi, merupakan model manajemen perubahan yang diadopsi dari model 5D (Define, Discover, Dream, Design, Deliver) dalam kerangka inkuiri apresiati.

Saya memahami bahwa menyusun BAGJA bisa dilakukan dengan pendekatan Amati, Tiru, dan Modifikasi. Proses ini memungkinkan kita untuk belajar dari keberhasilan orang lain, dan kemudian mengadaptasi konsep tersebut ke dalam konteks perubahan yang kita inginkan. Selain itu, saya menyadari bahwa melakukan perubahan positif tidak selalu dimulai dengan mengidentifikasi masalah, tetapi lebih kepada fokus pada kekuatan yang telah ada, sehingga pemikiran kita dapat dialihkan kepada hal-hal yang positif.

Pentingnya merumuskan visi sebagai guru penggerak juga menjadi salah satu pembelajaran signifikan dari modul ini. Merumuskan visi tidak hanya tentang memiliki gambaran masa depan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan untuk merumuskan prakarsa perubahan yang konkret. Tahapan BAGJA memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk merencanakan dan mengimplementasikan perubahan.

Dengan memahami konsep-konsep tersebut, saya merasa lebih siap dan terlatih untuk menjalankan peran sebagai guru penggerak, yang mampu memimpin perubahan positif dalam dunia pendidikan.

Future (Penerapan)

Setelah menyelesaikan modul 1.3 tentang visi guru penggerak, saya berkomitmen untuk menerapkan dan mewujudkan visi pribadi, yaitu "Menciptakan sekolah yang berpihak pada siswa untuk membentuk insan berkarakter dan memiliki kemampuan abad 21 sesuai dengan profil Pelajar Pancasila." Sebagai langkah konkret, saya akan menerapkan prakarsa perubahan yang telah saya rumuskan, yaitu "Pembentukan karakter peserta didik."

Rencana perubahan ini telah saya susun sesuai dengan tahapan BAGJA, dengan merinci pertanyaan-pertanyaan yang relevan dalam setiap langkahnya. Selanjutnya, saya akan fokus pada pembelajaran yang berpihak pada murid dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman. Rencana ini juga melibatkan inovasi terus-menerus dalam mengembangkan ide-ide baru dalam proses pembelajaran.

Penting untuk mencapai visi dan prakarsa perubahan, oleh karena itu, saya akan aktif berkolaborasi dengan rekan sejawat dan pihak sekolah. Kerjasama ini akan membantu dalam mengimplementasikan rencana perubahan secara lebih efektif dan menyeluruh. Saya juga berencana melaksanakan refleksi pembelajaran secara rutin bersama siswa dan rekan sejawat untuk mendapatkan masukan dan evaluasi yang konstruktif.

Sebagai seorang guru penggerak, saya berkomitmen untuk menjadi teladan di sekolah, mendukung perkembangan karakter siswa, dan selalu berpihak pada kepentingan murid. Melalui upaya bersama dengan seluruh pihak terkait, saya optimis dapat mewujudkan visi dan prakarsa perubahan sebagai kontribusi positif dalam dunia pendidikan.

Demikian refleksi dwi mingguan saya tentang Modul 1.3 mengenai Visi Guru Penggerak. Secara keseluruhan, Modul 1.3 telah memberikan saya wawasan yang berharga dan memotivasi untuk terus berkembang sebagai seorang guru penggerak. Refleksi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikan saya, dan saya berharap dapat terus mengembangkan diri melalui pembelajaran yang inspiratif ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

 

Salam Guru Penggerak!

Tergerak, Bergerak, Menggerakkan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2

Nilai dan Peran Guru PenggeraK
Oleh :
Achmad Falichul Hidayat, S.Kom
SMP Negeri 2 Lamongan
CGP Angkatan 9 Kab. Lamongan, Jawa Timur

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi pengalaman selama proses mempelajari Modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Tulisan/jurnal pengalaman ini merupakan refleksi diri setelah saya mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan. Dalam menulis jurnal refleksi ini, saya menggunakan model 1 yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) yang dapat diterjemahkan menjadi 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan). Berikut adalah jurnal refleksi dwimingguan Modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak.

1. Facts (Peristiwa)

Peristiwa: Ini adalah serangkaian kejadian/kegiatan yang terjadi selama dua minggu dalam mempelajari Modul 1.2. Pada tanggal 1 September 2023, saya mulai mempelajari modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Saya mengikuti alur M-E-R-D-E-K-A, yaitu:

  • Mulai dari Diri: Saya memulai mempelajari modul 1.2 dengan membuka tautan "Mulai dari Diri." Konsep ini bertujuan untuk memahami konsep diri sendiri. Dengan mengenal diri dan memahaminya, kita dapat merespons suatu hal dengan lebih baik, bukan sekadar terpengaruh oleh situasi atau emosi. Saya mendapat tugas untuk membuat trapesium usia dan menjelaskan isi dari trapesium usia tersebut. Selain itu, saya juga memaparkan peran saya sebagai guru penggerak. Dalam kegiatan ini, saya diberikan tugas untuk menggambarkan diri saya sebagai guru penggerak di masa depan. Tugas ini mencakup peran saya sebagai guru penggerak di sekolah.
  • Eksplorasi Konsep : Pada tanggal 4 September 2023, saya memulai pembelajaran pada bagian eksplorasi konsep, fokus pada topik utama yaitu Nilai Kemanusiaan: Kebajikan Universal. Materi ini terdiri dari tiga subtopik, yakni: 1) Bagaimana Manusia Tergerak, 2) Bagaimana Manusia Merdeka Bergerak, dan 3) Bagaimana Menggerakkan Manusia: Menuntun Kekuatan Kodrat Manusia. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan forum diskusi mengenai nilai dan penerapan peran Guru Penggerak di sekolah. Dalam forum diskusi, peserta diharapkan dapat memaparkan ide dan konsep pemahaman serta merespons ide peserta CGP lainnya.
  • Ruang Kolaborasi : Ruang kolaborasi dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah diskusi dengan anggota kelompok, dan sesi kedua adalah presentasi hasil diskusi kelompok. Ruang Kolaborasi dipandu dan difasilitasi oleh Ibu Ninik Widayanti, S.Pd., M.Pd selaku Fasilitator. Kegiatan ruang kolaborasi sesi pertama ini dilaksanakan secara daring melalui Gmeet pada Hari Rabu tanggal 6 September 2023 pukul 15.30 - 17.45 WIB. Sementara itu, presentasi hasil diskusi pada ruang kolaborasi dua dilaksanakan pada hari Kamis, 7 September 2023 pukul 18.00 - 20.15 WIB.
  • Demonstrasi Kontekstual : Pada kegiatan ini, saya mendapatkan tugas untuk menggambarkan diri saya sebagai guru penggerak di masa depan. Dalam tugas ini memaparkan peranan sebagai guru penggerak yang dilaksanakan disekolah. 
  • Elaborasi Pemahaman : Saya melakukan elaborasi pemahaman dengan instruktur melalui Gmeet pada hari Selasa, 12 September 2023, pukul 13.00 - 14.30 WIB. Instruktur yang memandu kegiatan elaborasi adalah Bapak Suhada (201512408628@guruku.id). Berikut kegiatan ruang elaborasi pemahaman. Terkait kegiatan ini, saya juga mendapatkan tugas untuk menggambarkan diri saya sebagai guru penggerak di masa depan, memaparkan peranan guru penggerak yang akan dilaksanakan di sekolah.
  • Koneksi Antar Materi : Dalam kegiatan ini, saya mengaitkan antarmateri dari modul 1.1 dan modul 1.2. Tugas dalam bagian ini adalah membuat refleksi dengan model 4P. 
  • Pendampingan Individu 1 : Selain mengikuti alur M-E-R-D-E-K-A, pada hari Kamis, 14 September 2023, saya juga mengikuti Pendampingan Individu (PI) bersama pengajar praktik kelompok saya, yaitu Ibu Tri Hendra Puji Astutik. Dalam PI, Ibu Tri menggali pemahaman saya tentang materi di LMS, harapan/kekhawatiran menjadi guru penggerak, aksi nyata, dan portofolio digital. Ibu Tri juga memberikan motivasi untuk tetap sukses dalam kegiatan Pendidikan Guru Penggerak ini.

2. Perasaan (Feelings)

Setelah mempelajari modul 1.2 dan mengikuti serangkaian kegiatan, baik secara mandiri maupun virtual, saya merasa bersemangat dan termotivasi untuk melanjutkan kegiatan ini. Pemahaman saya tentang nilai dan peran guru penggerak membuat saya menyadari pentingnya peran ini dalam mewujudkan perubahan pendidikan di Indonesia. Saya merasa tertantang untuk mengerjakan tugas-tugas ini di sela-sela waktu pekerjaan saya sebagai guru.

Kegiatan kolaborasi, elaborasi, pendampingan, dan lokakarya memberikan pengalaman yang menyenangkan, memungkinkan saya berkomunikasi dan berdiskusi dengan calon guru penggerak lainnya. Berkolaborasi dengan CGP lain memberikan pencerahan dalam berbagi pengalaman dan praktik di sekolah masing-masing. Harapan saya adalah dapat mengimplementasikan konsep-konsep dalam Pendidikan Guru Penggerak ini.

3. Pembelajaran (Findings)

Materi pada Modul 1.2 menarik, membahas perilaku individu yang dipengaruhi oleh pola pikir dan motivasi. Materi tentang cara kerja otak manusia memberikan pencerahan tentang komunikasi yang sesuai dengan karakter individu. Saya belajar tentang 5 kebutuhan dasar manusia, nilai dan peran guru penggerak. Modul ini memberikan motivasi dan pencerahan untuk pengembangan diri sebagai guru penggerak di masa depan.

4. Penerapan (Future)

Setelah memahami nilai dan peran guru penggerak di Modul 1.2, saya termotivasi untuk menerapkannya. Rencana penerapan ini melibatkan merancang pembelajaran berpihak pada murid, mengikuti seminar untuk pengembangan diri, refleksi diri, kolaborasi dengan rekan dan pemangku kebijakan, serta inovasi dalam pembelajaran. Saya berharap dapat mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak ini untuk mendukung perubahan positif dalam pendidikan.

Demikian refleksi dwi mingguan saya tentang Modul 1.2 mengenai Nilai dan Peran Guru Penggerak. Terima kasih dan semoga bermanfaat.


Salam Guru Penggerak!
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan


Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1

Pemikiran Filosofis Ki Hadjar Dewantara
Oleh :
Achmad Falichul Hidayat, S.Kom
SMP Negeri 2 Lamongan
CGP Angkatan 9 Kab. Lamongan, Jawa Timur

Jurnal Refleksi Dwi mingguan menjadi salah satu tugas rutin Pendidikan Calon Guru Penggerak yang harus ditulis setiap dua minggu sekali. Jurnal ini mencerminkan hasil dari proses belajar yang saya alami, temukan, dan terapkan untuk mendukung peran saya sebagai seorang pendidik. Jurnal refleksi ini dianggap sebagai elemen kunci dalam pengembangan profesionalisme, karena dapat mendorong guru untuk menghubungkan teori dengan praktik, serta mengembangkan keterampilan dalam mengevaluasi suatu topik secara kritis.

Jurnal ini dibuat untuk melengkapi salah satu tugas Calon Guru Penggerak. Sebagai Calon Guru Penggerak, kami akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan selama mempelajari modul 1.1, yaitu tentang Filosofis Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan.

Penulisan jurnal ini menggunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yang mencakup: 1). Fact, 2). Feeling, 3). Findings, dan 4). Future (4F). Yang diterjemahkan menjadi 4P (1. Peristiwa, 2. Perasaan, 3. Pembelajaran, dan 4. Penerapan). Berikut ini hasil refleksi saya selama mengikuti Pendidikan guru penggerak Angkatan 9 selama dua minggu ini:

Fact (Peristiwa)

Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 resmi dimulai pada hari Rabu, tanggal 16 Agustus 2023, pukul 11.00 s.d 12.00 WIB melalui empat moda yaitu PGP Reguler, PGP Rekognisi, PGP Dasus, dan PGP Intensif. Acara dibuka oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, B.A., M.B.A, serta Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Zoom, dihadiri oleh seluruh peserta CGP Angkatan 9 se-Indonesia yang berjumlah 32.203 peserta. Sesi kedua kegiatan dilanjutkan oleh Badan Guru Pembina Provinsi Jawa Timur (BGP Provinsi Jawa Timur) melalui Zoom dan Live Streaming BBGP Jatim mulai pukul 12.00 s.d 16.30 WIB dengan agenda Orientasi Pelaksanaan PGP Angkatan 9. Dalam kegiatan ini, para peserta CGP diberi arahan mengenai rangkaian pelaksanaan kegiatan, termasuk jadwal teknis dan strategi persiapan serta pelaksanaan tugas selama program CGP. Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 9 direncanakan berlangsung selama enam bulan, mulai dari tanggal 16 Agustus 2023, hingga 28 April 2023. Proses pembelajaran dimulai pada tanggal 21 Agustus 2023, dengan agenda pengenalan Learning Management System (LMS). Peserta CGP Angkatan 9 diajak untuk mempelajari konten Modul 1.1, yang nantinya akan diikuti oleh forum diskusi bersama fasilitator dalam Ruang Kolaborasi, bersama teman-teman CGP yang tergabung dalam beberapa kelompok.

Pada tanggal 16-18 Agustus 2023, peserta CGP Angkatan 9 melaksanakan pretes Modul 1. Mempelajari Modul 1.1 tentang "Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep" dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2023. Konsep Forum Diskusi dipimpin dan dipandu oleh Fasilitator, Ibu Ninik Widayanti dari Lumajang yang merupakan fasilitator angkatan XV. Dari kegiatan "Mulai dari Diri dan Eksplorasi Konsep," kami memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran. Selama diskusi virtual, kami juga berpartisipasi dalam forum diskusi dengan fasilitator pada Modul 1.1a.4.1, eksplorasi konsep yang dilaksanakan melalui Google Meet pada tanggal 22 Agustus 2023.

Kami juga mengikuti ruang kolaborasi dengan fasilitator, Ibu Ninik Widayanti. Saat mengikuti kegiatan ruang kolaborasi kelompok, CGP berdiskusi secara virtual tentang budaya daerah yang mencakup konsep-konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara. Fasilitator membuka Forum Diskusi dengan menegaskan tujuan pembelajaran, yaitu agar CGP mampu memberikan refleksi kritis tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam forum diskusi. Di sana, kami berbagi pengalaman dan berdiskusi dengan teman-teman mengenai filosofi Ki Hajar Dewantara dan penerapannya di sekolah.

Selanjutnya, kami diminta untuk membuat karya berupa Demonstrasi Kontekstual pada tanggal 28 Agustus 2023. Materi Elaborasi Pemahaman dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2023 pukul 15.30 s.d 17.00 WIB dengan dipandu instruktur Ibu Amelia Safitri (amelia.safitri@cikal.co.id). Dalam kegiatan elaborasi konsep, CGP mendapatkan pemahaman mendalam tentang Konsep Dasar Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan Abad 21. Selain itu, CGP diminta untuk membuat pertanyaan di LMS, yang akan dibaca oleh instruktur dan dibahas dalam Google Meet. Dalam kegiatan tersebut, para CGP juga diminta untuk menilai kinerja instruktur.

Feeling (Perasaan)

Selama dua minggu awal sebagai peserta Calon Guru Penggerak (CGP), perasaan yang saya alami sangat khas. Awalnya, ada perasaan khawatir dan cemas yang muncul, terutama terkait dengan ketidakpastian apakah kami akan mampu mengikuti program ini dengan baik dan menyelesaikannya, mengingat Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) ini memerlukan komitmen waktu yang sangat lama. Sebagai seorang pendidik, kekhawatiran dan kecemasan kami lebih dipicu oleh pertanyaan apakah kami bisa efektif membagi waktu antara PGP dengan tugas mengajar di kelas. Namun, seiring berjalannya waktu dan melalui dukungan dari teman-teman CGP Angkatan 9 serta setiap pertemuan yang kami ikuti, perasaan ini mulai teratasi. Akhirnya, muncul tekad kuat dari kami untuk mengikuti dan menyelesaikan Program CGP ini dengan baik.

Kekhawatiran awal menjadi tantangan yang kami terima untuk diatasi, dan kami mulai mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut. Dari pengalaman ini, kami belajar untuk meningkatkan kemampuan manajemen waktu dan fokus pada program yang kami jalani. Setelah mengikuti berbagai materi, kami merasa senang karena pemahaman kami tentang pendidikan semakin berkembang, terutama melalui penerapan Filosofi dan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam konteks pembelajaran.

Selain itu, kami mulai mengubah gaya belajar kami. Awalnya, pendekatan kami lebih bersifat konvensional dengan pembelajaran yang berpusat pada guru. Namun, seiring dengan pemahaman yang mendalam tentang filosofi Ki Hajar Dewantara, pendekatan kami beralih menjadi pembelajaran berpusat pada siswa. Kami mulai lebih berorientasi pada anak-anak dengan memberikan lebih banyak perhatian dan kasih sayang terhadap murid. Kami tidak lagi melihat murid sebagai anak nakal, anak ramai, atau anak yang sulit diatur, melainkan sebagai individu yang memerlukan pendekatan yang berbeda. Melalui serangkaian kegiatan dalam Learning Management System (LMS), kami menyadari bahwa konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara memiliki perbedaan signifikan dengan pemahaman kami sebelumnya tentang pendidikan dan pengajaran.

Semua ini membuka mata kami, dan kami merasa bangga karena mendapatkan pengetahuan baru dan mampu mengaplikasikannya dalam praktik pembelajaran di kelas. Dengan adanya perubahan sikap dan pendekatan, kami yakin bahwa kami dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam dunia pendidikan.

Finding (Pembelajaran)

Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara, kami berusaha memahami dan mengimplementasikan secara maksimal pemikiran KHD. Pemahaman ini dianggap penting untuk kami sebagai pendidik, dengan tujuan meningkatkan kemampuan pribadi kami. Dengan memahami dasar-dasar pemikiran KHD, kami merasa memiliki persiapan baru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan pendidikan.

Sebelum mempelajari pemikiran KHD, kami memiliki anggapan bahwa memberikan tindakan tegas kepada peserta didik dapat mengubah perilaku mereka menjadi lebih disiplin dan fokus selama kegiatan belajar. Namun, setelah mempelajari filosofi Pendidikan menurut KHD, kami menyadari bahwa peran kami sebagai pendidik seharusnya lebih seperti pemimpin pembelajaran, minimal untuk teman sejawat atau sekolah. Tujuan utamanya adalah memerdekakan anak-anak dalam mengembangkan kompetensi sesuai bakat dan minat yang dimiliki.

Kami menyadari bahwa pendidikan dan pembelajaran harus selaras dengan kehidupan masyarakat dan kehidupan bangsa agar semangat cinta tanah air senantiasa terpelihara. Pemikiran KHD tentang pendidikan dan pengajaran menekankan bahwa pendidikan adalah usaha persiapan dan persediaan segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya. Artinya, pendidikan merupakan suatu usaha yang fokus pada proses pembentukan mental dan karakter suatu bangsa sesuai dengan lingkungannya.

Setelah mendalami pemikiran KHD dalam pendidikan, kami menyadari bahwa pembelajaran akan menjadi efektif ketika kami mampu memberikan bimbingan kepada peserta didik dengan kesabaran, ketulusan, dan mengutamakan kepentingan peserta didik. Pemahaman ini semakin terdalam setelah melalui diskusi dengan teman-teman CGP, fasilitator, dan instruktur dalam berbagai ruang kolaborasi. Hal ini membantu kami memahami peran kami sebagai pendidik, yaitu sebagai penuntun yang sesuai dengan kodrat alam anak-anak. Dalam pemikiran KHD, peserta didik diharapkan dapat hidup bahagia dan mandiri di masyarakat.

Future (Penerapan)

Setelah mempelajari Modul 1.1, kami berkomitmen untuk menerapkan konsep-konsep yang diperoleh dalam proses pembelajaran di kelas, dengan tujuan agar tujuan pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan lingkungannya. Kami akan mengganti pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru dengan yang berpusat pada murid, dengan harapan menciptakan kelas yang lebih interaktif dan menyenangkan. Anak-anak akan diberi kebebasan dan kesempatan untuk menggali potensi yang dimiliki mereka, sehingga dapat tumbuh menjadi manusia yang seutuhnya.

Kami menyadari bahwa saatnya mengubah paradigma dari memberikan terlalu banyak arahan kepada peserta didik menjadi menuntun peserta didik agar kodrat alam yang mereka miliki sejak lahir dapat berkembang ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan perkembangan zamannya. Kami akan secara perlahan mengubah pandangan bahwa anak bukanlah seperti kertas putih yang kosong, melainkan tabula rasa yang sudah memiliki goresan awal, dan tugas pendidik adalah untuk memperkaya dan menebalkan goresan tersebut. Kami juga akan mengubah cara pandang terhadap penilaian, beralih dari orientasi pada nilai/grade menjadi orientasi pada nilai/value dan proses pembelajaran.

Sebagai langkah nyata, kami berencana untuk membuat kesepakatan kelas di awal pembelajaran dan melakukan kolaborasi yang intensif, sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang mandiri dan menyenangkan bagi peserta didik. Kami akan memperhatikan gaya belajar peserta didik untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, menggunakan berbagai macam media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung perkembangan optimal setiap peserta didik. Dengan langkah-langkah ini, kami berharap dapat mewujudkan pendekatan pendidikan yang lebih sesuai dengan filosofi dan pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Demikian refleksi dwi mingguan saya tentang Modul 1.1 mengenai Pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara. Terima kasih dan semoga bermanfaat.


Salam Guru Penggerak!
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan


Sabtu, 30 September 2023

Praktik #2 : Membuat Rangkaian Lampu Lalu Lintas (Traffic Light) Menggunakan Tinkercad Circuit

Praktik #2 : Membuat Rangkaian Lampu Lalu Lintas (Traffic Light) Menggunakan Tinkercad Circuit

Lampu lalu lintas (Traffic light) adalah salah satu komponen penting dalam mengatur lalu lintas di jalan raya. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan langkah-langkah untuk membuat rangkaian lampu lalu lintas sederhana menggunakan Tinkercad Circuit. Ini akan membantu Anda memahami dasar-dasar elektronika dan pemrograman mikrokontroler. Mari kita mulai!

Materi yang Diperlukan
Sebelum memulai, pastikan Anda memiliki peralatan berikut:

  1. Komputer: Anda akan memerlukan komputer atau laptop dengan koneksi internet untuk mengakses Tinkercad Circuit.
  2. Akun Tinkercad: Pastikan Anda memiliki akun Tinkercad atau buat satu jika belum.
  3. Papan Arduino: Anda dapat menggunakan papan Arduino dalam simulasi Tinkercad.
  4. LED: Anda memerlukan 3 LED berbeda warna (biasanya merah, kuning, dan hijau).
  5. Resistor: Anda memerlukan resistor 220 ohm untuk masing-masing LED.
  6. Kabel Jumper: Kabel jumper digunakan untuk menghubungkan komponen dalam rangkaian.
  7. Breadboard : Anda dapat menggunakan breadboard / project board Tinkercad untuk merancang rangkaian Anda.

Langkah 1: Membuka Tinkercad Circuit

  1. Buka Tinkercad Circuit di browser Anda.
  2. Login atau buat akun jika Anda belum memilikinya.
  3. Klik "Circuits" untuk memulai pembuatan rangkaian baru.

Langkah 2: Menambahkan Komponen

  1. Pilih "Components" dari panel kiri.
  2. Cari dan seret komponen-komponen berikut ke papan kerja:
  • 1 Arduino Uno (atau papan mikrokontroler lainnya)
  • 3 LED (Merah, Kuning, Hijau)
  • 3 resistor 220 ohm
  • Kabel jumper (sejumlah yang diperlukan)

Langkah 3: Merangkai Rangkaian

  1. Hubungkan kaki positif (anoda) masing-masing LED ke ujung resistor 220 ohm.
  2. Sambungkan ujung lain dari resistor ke pin Arduino yang sesuai:
    - LED Merah ke pin 9
    - LED Kuning ke pin 10
    - LED Hijau ke pin 11
  3. Sambungkan kaki negatif (katoda) dari semua LED langsung ke tanah (GND) pada papan Arduino.


Langkah 4: Memrogram Mikrokontroler

  1. Klik pada papan Arduino.
  2. Pilih "Code" dari menu atas.
  3. Gunakan bahasa pemrograman Arduino untuk menulis kode yang akan mengatur lampu lalu lintas.
  4. Berikut adalah contoh kode yang dapat Anda gunakan:
    Kode program :

    int redPin = 9;
    int yellowPin = 10;
    int greenPin = 11;

    void setup() {
        pinMode(redPin, OUTPUT);
        pinMode(yellowPin, OUTPUT);
        pinMode(greenPin, OUTPUT);
    }

    void loop() {
         // Merah menyala, hijau mati
        digitalWrite(redPin, HIGH);
        digitalWrite(yellowPin, LOW);
        digitalWrite(greenPin, LOW);
        delay(5000);  // Tahan selama 5 detik

        // Kuning menyala, merah mati
        digitalWrite(redPin, LOW);
        digitalWrite(yellowPin, HIGH);
        digitalWrite(greenPin, LOW);
        delay(2000);  // Tahan selama 2 detik

        // Hijau menyala, kuning mati
        digitalWrite(redPin, LOW);
        digitalWrite(yellowPin, LOW);
        digitalWrite(greenPin, HIGH);
        delay(5000);  // Tahan selama 5 detik
    }

  5. Tekan tombol "Start Simulation" untuk melihat rangkaian lampu lalu lintas dalam tindakan.

Langkah 5: Menjalankan Simulasi

  1. Setelah Anda memprogram mikrokontroler, tekan tombol "Start Simulation" untuk memulai simulasi.
  2. Anda akan melihat lampu lalu lintas berubah seperti yang telah Anda programkan.

Selamat! Anda telah berhasil membuat rangkaian lampu lalu lintas sederhana menggunakan Tinkercad Circuit. Anda dapat mengembangkan proyek ini dengan menambahkan fitur-fitur tambahan atau eksperimen dengan kode untuk mengatur lampu lalu lintas sesuai dengan preferensi Anda. Semoga artikel ini membantu Anda memahami dasar-dasar elektronika dan pemrograman mikrokontroler.

Praktik #1 - Membuat Rangkaian LED Sederhana dengan Tinkercad Circuit

Praktik #1 - Membuat Rangkaian LED Sederhana dengan Tinkercad Circuit
Apakah Anda tertarik untuk mempelajari cara membuat rangkaian LED sederhana? Jika ya, Anda berada di tempat yang tepat! Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah untuk membuat rangkaian LED sederhana menggunakan platform simulasi Tinkercad Circuit. Ini adalah cara yang bagus untuk memahami dasar-dasar elektronika dan mengembangkan keterampilan pemrograman mikrokontroler. Mari kita mulai!

Materi yang Diperlukan
Sebelum kita mulai, beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
  1. Komputer: Anda akan memerlukan komputer atau laptop dengan koneksi internet untuk mengakses Tinkercad Circuit.
  2. Akun Tinkercad: Buat akun atau masuk ke Tinkercad jika Anda belum memilikinya.
  3. LED: Pilih LED dengan warna yang Anda suka. LED biasanya memiliki dua kaki, dengan kaki yang lebih panjang adalah kaki positif (anoda).
  4. Resistor: Anda memerlukan resistor (biasanya 220 ohm) untuk membatasi arus yang mengalir ke LED.
  5. Kabel Jumper: Gunakan kabel jumper untuk menghubungkan komponen-komponen dalam rangkaian.
  6. Breadboard : Anda dapat menggunakan bread board / project board Tinkercad untuk merancang rangkaian Anda.
Langkah 1: Membuka Tinkercad Circuit
  1. Buka Tinkercad Circuit di browser Anda atau klik tautan https://www.tinkercad.com/circuits


  2. Login atau buat akun jika Anda belum memiliki satu.


  3. Klik "Circuits" untuk memulai pembuatan rangkaian baru.




Langkah 2: Menambahkan Komponen
Pilih "Components" dari panel kiri. Cari dan seret komponen-komponen berikut ke papan kerja:
  1. 1 LED
  2. 1 resistor (220 ohm)
  3. 2 kabel jumper (1 merah dan 1 hitam)
Langkah 3: Merangkai Rangkaian
  1. Sambungkan kaki positif (anoda) LED ke salah satu ujung resistor.
  2. Sambungkan ujung lain dari resistor ke pin 13 pada papan Arduino.
  3. Sambungkan kaki negatif (katoda) LED langsung ke tanah (GND) pada papan Arduino.
  4. Pastikan semua koneksi sudah benar dan tidak ada kabel yang terputus.

Langkah 4: Memrogram Mikrokontroler
  1. Klik pada papan Arduino.
  2. Pilih "Code" dari menu atas.
  3. Gunakan bahasa pemrograman Arduino untuk menulis kode yang akan menghidupkan dan mematikan LED secara berulang.


    Kode program :
    void setup()
    {
      pinMode(13, OUTPUT);
    }

    void loop()
    {
      digitalWrite(13, HIGH);
      delay(1000); // Wait for 1000 millisecond(s)
      digitalWrite(13, LOW);
      delay(1000); // Wait for 1000 millisecond(s)
    }

  4. Tekan tombol "Start Simulation" untuk melihat rangkaian Anda dalam tindakan.
Langkah 5: Menjalankan Simulasi
Setelah Anda memprogram mikrokontroler, tekan tombol "Start Simulation" untuk memulai simulasi.
Anda akan melihat LED berkedip sesuai dengan program yang telah Anda tulis.


Tantangan :
  1. Modifikasilah rangkaian diatas sehingga LED bisa berkedip dengan cepat (atur delay).
  2. Tambahkan 2 sampai 3 LED (merah, kuning, hijau) dengan menyala secara bersamaan atau menyala bergantian.
Selamat! Anda baru saja membuat rangkaian LED sederhana menggunakan Tinkercad Circuit. Anda dapat menggali lebih dalam dengan menambahkan lebih banyak komponen atau mencoba variasi kode untuk mengembangkan keterampilan Anda dalam dunia elektronika. Semoga artikel ini bermanfaat dalam perjalanan Anda untuk menjadi seorang ahli dalam bidang ini.